JAKARTA.EDISINEWS.ID – Gara gara adanya peristiwa kericuhan antara pedagang dengan pihak security Ancol membuat resah dan tidak nyaman pengunjung Pantai Lagon Ancol yang ingin menikmati libur panjang moment Idul Adha 2024/1445 Hijriah.
Diduga pemicu kericuhan antara pedagang dengan pihak security Ancol disebabkan karena adanya kecemburuan sosial putra daerah, Pasalnya. Program Corporate Social Responsibility Ancol (CSR Ancol) dinilai tidak tepat sasaran dan tidak transparan.
Kata pengunjung Ancol, dengan adanya penertiban pedagang di Ancol spontan saya dan keluarga kaget ada suara teriak dan ramai segerombolan orang dengan security berbaju hitam.
” Ya seyogyanya tidak terjadi hal seperti itu, coba pendekatan dengan cara yang humanis munkin pengunjung tidak resah,” ujar pengunjung yang engga disebut namanya.
Terpantau diskusi antara pedagang dengan scurity Ancol telah dilakukan di Pos Keamana pantai Beach Pool, namun tidak ada satupun dari pihak manajemen Ancol yang hadir,Bahkan komandan satgas Pantai dari pihak Ancol (Harry Tosa) tidak hadir dalam diskusi tersebut.
Menurut salah satu pedagang mengatakan, saya ini warga asli Pademangan tapi kenapa sampai saat ini Ancol tidak memberikan kuota kepada saya.
” Kami juga sudah menjalankan prosudural dan telah memberikan proposal kepada Ancol, tapi kenapa hingga saat ini kami belum juga diberikan kuota,”ujar Evi di Ancol
Hingga berita ini diturunkan, general manager corporate PT Pembangunan Jaya Ancol (Martua Siregar) belum memberikan keterangan terkait hal tersebut.
Saat dikonfirmasi via WhatsApp General Manager Corporate serta Humas Ancol (Eko) tidak memberikan tanggapan.
Penulis: Tim