Mengais Rezeki Ala Warga Sekitar TPU (Tempat Pemakaman Umum)

Berita, Pemerintahan237 Dilihat
banner 468x60

EDISINEWS.ID | JAKARTA  –  Momen Idul Fitri menjadikan berkah tersendiri bagi semua warga masyarakat khususnya di Jakarta dan sekitarnya.

Banyak area yang dinilai bisa menghasilkan cuan atau masukan rupiah bagi warga sekitarnya dengan salah satunya diarea pemakaman umum atau TPU. Dimana warga sekitar bisa mendapatkan rupiah dari para peziarah yang hadir untuk menengok makam sanak famili atau keluarganya.

Mereka mendapatkan rezeki dari area area pemakaman tersebut dengan membawa sapu lidi dan ember berisi air bahkan ada yang membawa gunting rumput. Semua itu digunakan untuk menawarkan jasa kepada peziarah yang datang.

Begitupun warga yang lainnya, dengan menggunakan meja dan alat penunjang lainnya berada di area luar makam untuk menjajakan kembang air mawar dan juga makanan atau jajanan.
Terlihat Dadang (50), seorang pria paruh baya yanh sedang duduk beristirahat di bawah sebuah pohon kamboja. Ia mengenakan baju dan celana hitam yang warnanya sudah mulai memudar dan juga topi kupluk dikepalanya untuk menghalau terik matahari. Tugasnya membersihkan kuburan-kuburan di TPU Karet Pasar Baru Barat, Jakarta Pusat, yang hari itu dikunjungi oleh ribuan peziarah.

Baca Juga :  Diduga Agen Rokok Ilegal di Sunter Jaya Pinggir Kali Begitu Bebasnya, Bea Cukai dan Kepolisian Seolah-olah Tutup Mata? 

Ia tau pekerjaannya belum selesai lantaran hari belum gelap dan masih ada kuburan yang harus ia bersihkan. Namun, tidak ada salahnya beristirahat sejenak.

Pria asal Karawang itu, setiap hari Kamis berangkat menggunakan sepeda motor dari rumahnya menuju TPU Karet Pasar Baru Barat. Kemudian pada hari Minggu, kembali pulang ke rumahnya.

Dadang menjelaskan bahwa dirinya telah bekerja menjadi perawat kuburan sejak 1991, mulai dirinya masih bujang hingga saat ini.

“Saya kerja seperti ini sudah sejak 1991 dari belum menikah sampe sekarang punya Anak istri bahkan cucu, masih tetap bertahan seperti ini,” ujarnya.

Dadang menambahkan, selama bekerja di area pemakaman tidak pernah mengalami kejadian horor atau menakutkan. Bagi Dadang tidak ada yang lebih menyeramkan apabila anak istri keluarga terlantar karena kepala keluarga bermalas malasan tidak mau usaha untuk menafkahi keluarganya.

Baca Juga :  Relawan Kamtibmas Utan Panjang Komitmen Melaksanakan Monitoring Wilayah Selama Bulan Suci Ramadhan

“Ga ada tuh namanya hal serem atau horor selama saya kerja begini, yang paling horor kalau anak keluarga kita gak makan karna kita ga ada kerjaan bang,” ungkapnya.

Banyak hikmah yang kita bisa ambil dari sosok pria berumur 50 tahun tersebut, diantaranya, Tuhan telah sediakan rezeki untuk kita dimanapun tempatnya tinggal kemauan dan usaha kita mendapatkannya dan tanggung jawab sebagai tulang punggung adalah kewajiban Menafkahi keluarga, dengan kesabaran dan juga ketekunan.

Penulis : Feri

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *