EDISINEWS.ID | JAKARTA UTARA – Adanya pembiaran oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Penjaringan terkait aktivitas para pedagang kaki lima (PKL) yang berlokasi dari jembatan pasar kaget , depan ruko Toho dan sepanjang Jl. Kamal Muara, Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara.
Kegiatan itupun dikeluhkan oleh warga dan para pengendara dan pejalan kaki yang bekerja dengan selalu melewati akses itu jalan itu merasa terganggu. Sehingga pada hari ini Senin tanggal 30 September 2024. edisinews.id mencoba melakukan pengecekan dilokasi tersebut, dan benar saja sesampainya dilokasi terlihat ramai aktivitas PKL yang berdagang dengan gerobak di atas trotoar.
“Jujur saja kami merasa terganggu dengan adanya gerobak=gerobak dan semi permanen para pedagang disepanjang jalan pinggir kali Kamal Muara itu. tempat itu juga jadi terlihat kumuh dan kurang enak dipandang mata,” keluh salah satu warga berinisial Sunarno.
Sepertinya Sunarno sendiri pun paham bahwa aktivitas para PKL tersebut menyalahi peraturan. “dan kalau mengacu aturan dan ketentuan sesuai Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta N0. 8 Thun 2007 tentang ketertiban umum sudah jelas bahwa keberadaan gerobak=gerobak dari PKL itu sudah melanggar dan harus ditertibkan,” sambung Sunarno.
Senada dengan yang disampaikan oleh pejalan kaki lainnya, seseorang yang identitasnya tak ingin disebut ini juga mengeluhkan kehadiran gerobak=gerobak PKL dilokasi tersebut. dirinya meminta kepada pihak=pihak terkait untuk segera menertibkan aktivitas para PKL yang berada di sepanjang kali depan ruko Toho.
“kami mohon kepada semua pihak terutama Satpol PP Kecamatan Penjaringan dan Satpol PP Walikota Jakarta Utara serta Satpol PP Provinsi DKI Jakarta untuk jangan tutup mata atas banyaknya para pedagang kaki lima, kami minta untuk segera menertibkan gerobak=gerobak semi permanen ini yang berada diatas trotoar sepanjang kali yang mengganggu aktivitas para pengguna jalan.” pungkasnya.
Penulis: Cardi.S
Tapi itu semua adalah tulang punggung keluarga yg mencari nafkah buat anak istrinya ..kalo mereka mampu dan bnyk uang aku yakin mereka pasti nyewa ruko atau tmpt yg lebih layak di banding pinggir kali.. memang serba salah di indonesia ..