Pengemudi Jaklingko Tuntut Perbaikan Kesejahteraan ke Pemprov DKI Jakarta

Ekonomi, Peristiwa134 Dilihat
banner 468x60

EDISINEWS.ID | JAKARTA – Ribuan pengemudi Jaklingko di seluruh wilayah Jakarta Selasa (30/7) kompak tidak melayani penumpang. Mereka menuntut perhatian Pemprov DKI Jakarta atas kesejahteraan mereka.

Akibat mogok banyak penumpang yang terlantar dan berdesakan naik angkot konvensional. Ini tentu kudu mengeluarkan uang dalam kocek yang semakin tipis atas biaya hidup yang semakin mahal saat ini.

“Ternyata bukan saja keterlambatan pembayaran gaji mereka saja yang pantas kami keluhkan. Ada lagi persoalan klasik, yaitu menuntut insentif kesejahteraan. Karena tidak ada jaminan hari tua (JHT) bagi kami, ” Lanjut Usman.

Menurut Koalisi Pembela Konstitusi dan Kebenaran (KP-K&K) kasus pemogokan Jaklingko sering terjadi. Namun solusinya tidak pernah jelas. Mengapa?

Baca Juga :  Rapat Pimpinan Nasional DPP HPN 2025 di Hotel Sunbreeze Jakarta Selatan

Pertama, para pengemudi Jaklingko merupakan warga negara yang berada di bawah garis kemapanan. Sehingga melakukan pemogokan akan tetap berakibat dipotongnya gaji mereka hingga pemutusan hubungan kerja. Riskan sekali nasib mereka, bukan?

Kedua, tidak adanya kuasa hukum yang mumpuni dari para pengemudi Jaklingko untuk melakukan _bargaining power_ atau musyawarah dengan pihak Terkait. Ini adalah fenomena klasik dimana-mana.

Ketiga, sikap pemangku kekuasaan yang tidak peduli dengan protes orang kecil. Sikap ini terlihat mulai dari yang paling tinggi yaitu presiden, menteri hingga ke level di bawah itu.

Keempat, khusus Jaklingko meski demo mogok, tetap saja angkot konvensional bisa menggantikan. Mereka justru panen penumpang saat ini.

Baca Juga :  Bank Indonesia (BI) Bersama TNI AL Gelar Ekpedisi Rupiah Susur Sungai di Wilayah Kalimantan Selatan

Kelima, kurangnya perhatian elemen masyarakat lain untuk mensuport para pengemudi Jaklingko dalam berorganisasi. Ketidaksolidan ini menjadi ladang subur pemerasan manusia terhadap manusia lainnya (_mirip homo homini lupus_) .

Keberadaan Jaklingko sejak 6 tahun silam sangat membantu masyarakat dalam menghemat budget pengeluaran transportasi. Lumayan bisa untuk dikonversi ke budget listrik yang semakin mahal pula.

Tidak ada rasa syukur dari masyarakat dengan sikap abainya. Padahal bila masyarakat bersyukur, hendaklah dukung pemogokan pengemudi Jaklingko dengan cara memviralkan rilis ini.

Penulis : Bambang

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *