EDISINEWS.ID | JAKARTA – Kasus kelangkaan gas elpiji 3 kg untuk masyarakat kalangan bawah membuat semua pihak terkait mengevaluasi dalam pengadaan dan pendistribusiannya. Tak terkecuali Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memantau pendataan dan pendistribusian elpiji 3 kg di tingkat agen serta pangkalan guna memastikan keamanan persediaanya. Apalagi beberapa waktu kedepan warga akan menjalani beberapa momen penting seperti Ramadhan dan Lebaran.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo saat dihubungi di Jakarta, Kamis ( 27/2) mengatakan, gas elpiji 3 kg merupakan komoditas bahan penting yang penyalurannya disubsidi oleh pemerintah. Karena itu, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, sambung dia, berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga selaku operator penyaluran gas elpiji 3 kg untuk memastikan pasokan di wilayah Jakarta mencukupi dengan 269 agen dan 5.476 pangkalan.
“Kita berkordinasi dengan pihak terkait guna. Memastikan pendistribusian gas elpiji 3 kg untuk masyarakat bejalan lancar. Hingga masyarakat tidak lagi mengeluhkan kelangkaan elpiji,” ujarnya
Elisabet menambahkan, Pengawasan dilakukan bersama PT Pertamina ke agen dan pangkalan di lima wilayah kota. Pemantauan juga dilakukan guna menjamin pendistribusian dan ketersediaan elpiji 3 kg di masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu (yang berhak), serta untuk memastikan harga elpiji subsidi tidak melebihi yang ditetapkan yakni Peraturan Gubernur Nomor 4 tahun 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 16.000 sudah termasuk PPN dan di kabupaten administrasi Pulau Seribu sebesar Rp 18.500–19.500.
“Kita pantau Agar pendistribusian Elpiji tepat sasaran ya itu masyarakat kurang mampu dengan patokan harga eceran tertinggi sesuai aturan yang sudah di tetapkan,” imbuhnya.
Untuk informasi. stok, jumlah usulan kuota penyediaan gas elpiji 3 kg sebanyak 433.933 metrik ton (MT), berdasarkan Surat Gubernur DKI Jakarta Nomor 29/ES.00.01 Tanggal 16 Januari 2025.
Penulis : Feri