EDISINEWS.ID | JAKARTA – Terkait pemberitaan dugaan penganiayaan yang dialami oleh Rizky jurnalis media online (Teropongrakyat.co.id) akhirnya mebuktikan fakta sebenarnya. Dimana, telah terjadi misinformasi atas narasi yang diberitakan pada beberapa media massa.
Dikutip dari akun Instagram bangranistones, Rizky dan rekannya menyampaikan permohonan maaf atas berita terkait dirinya yang mengalami penganiayaan atau intimidasi dari beberapa orang di Tanah Abang.
Dalam video yang berdurasi 0.39 detik itu, Rizky bersama salah satu rekan sejawatnya, serta didampingi oleh anggota mengemukakan kekeliruannya dalam memberikan informasi kepada awak media.
“Assalamualaikum, perkenalkan saya Rizky bersama rekan saya, saya meminta maaf pemberitaan saya yang beredar, terkait oknum APH yang menerima koordianasi dan luka saya yang diberitakan bahwasanya saya diintimidasi oleh preman itu tidak benar. Luka yang saya alami karena kecelakaan tunggal. Saya mohon maaf kepada rekan-rekan media dan polsek tanah abang serta masyarakat setempat. Sekian konfirmasi dari saya, terima kasih,” klarifikasi Rizky di Mako Polsek Metro Tanah Abang Jakpus.
Pimpinan media teropongrakyat.co.id, Romli juga mengatakan jika terjadinya miskomunikasi dalam.pemberitaan sebelumnya. “Ada mis disitu masalah premanismenya,” ujarnya.
Berita Sebelumnya
Diberitakan sebelumnya terkait adanya serangan oleh beberapa orang terhadap seorang wartawan yakni Rizky dan rekannya di wilayah Tanah Abang Jakarta Pusat.
Dimana, kala itu Rizky bersama dengan rekannya sedang melakukan peliputan terkait peredaran bebas obat tramadaol di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bersamaan dengan itu dirinya diserang oleh sekelompok orang.
Dalam narasinya, saat penyerangan tersebut, Rizky dan temannya sempat terjatuh dari sepeda motornya. Beruntungnya, dia (Rizky) dan rekannya berhasil selamat karena dibantu oleh masyarakat setempat.
Penulis : Baim
Dalam narasi yang diberitakan beberapa media massa, Rizky juga mengaku jika dirinya tidak mendapatkan respon dari pihak kepolisian saat melaporkan kejadian tersebut.
Akan tetapi narasi itupun terpatahkan, pasalnya, pihak kepolisian yang dimaksud dalam haln ini polsek tanah abang tidak pernah menerima adanya laporan dari wartawan terkait kekerasan maupun serangan oleh sekelompok orang.
(Red)