EDISINEWS.ID | JAKARTA –
Seusai dinyatakan bebas murni oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Jakarta Pusat pada hari ini, Senin (10/6/2024). Mantan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab kembali persoalkan tewasnya 6 (enam) laskar FPI dalam insiden kasus KM 50.
“Dengan bebasnya saya saat ini, saya tentu akan lebih bebas melakukan penuntutan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembantaian KM 50,” ujar Habib Rizieq kepada wartawan di Bapas Jakarta Pusat.
Dengan tegas dirinya bersumpah akan mengejar siapapun yang terlibat dalam kasus KM 50 tersebut bukan hanya di dunia namun sampai akhirat. .
“Saya bersumpah, demi Allah, saya akan kejar, siapa pun, pihak mana pun yang terlibat di pembantaian KM 50. Saya enggak peduli siapa orangnya. Saya akan kejar mereka dari dunia sampai akhirat,” tegasnya.
Meski begitu Tokoh Ulama Besar ini akan menempuh mekanisme hukum nasional ataupun intrnasional. Dirinya juga mengajak para tokoh agama untuk bersama-sama berdoa agar yang terlibat dalam kasus KM 50 ini dapat terungkap.
“Saya akan gerakkan semua para habaib, para kiai, para ustaz pondok pesantren, majelis taklim untuk membaca doa secara khusus, agar semua pihak yang terlibat dalam pembantaian KM 50, hancur hidupnya, binasa hidupnya, rusak hidupnya, hina hidupnya, dari dunia sampai akhirat,” ujarnya seperti dikutip sindonews.
Dalam mengungkap kasus tersebut,, Habib Rizieq dengan lantang mengatakan tidak takut kepada pihak-pihak yang mencoba menghalangi langkahnya. Menurutnya jika ada pihak yang akan menghadang diharapkan dilakukan dengan cara gantlemen.
“Jadi sekali lagi saya bersumpah, demi Allah saya menyatakan perang, saya menyatakan perang kepada semua pihak yang terlibat dalam pembantaian KM 50,” ujarnya.
Sebagai kilas balik, dilansir dari sindonews, Kasus KM 50 terjadi pada Senin 7 Desember 2020 pukul 00.50 WIB di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Dalam kejadian itu, 6 Laskar FPI meninggal.
Mereka adalah Andi Oktaviawan (33 tahun), Lutfi Hakim (24 tahun), Faiz Ahmad Syukur (22 tahun), M Reza (20 tahun), Muhammad Suci Khadafi Poetra (21 tahun), dan Akhmad Sofian (26 tahun).
Penulis : Ade P