EDISINEWS.ID | JAKARTA β Serikat Pekerja Transport Indonesia (SPTI) Transjakarta Ragunan, di bawah naungan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), meluncurkan Sekolah Serikat Pekerja Transjakarta. Inisiatif ini diprakarsai oleh Pandu Apriyanto, Ketua PUK SPTI KSPSI Transjakarta, sebagai langkah untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi para pekerja dalam membangun hubungan yang harmonis dan kolaboratif antara karyawan dan manajemen. Sabtu (14/12/2024)
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Masykur Isnan Lawfirm sebagai ahli di bidang hukum ketenagakerjaan. Turut hadir pula Ketua DPD FSPTI -KSPSI DKI Jakarta Syamsul Bahry ,PC FSPTI – KSPSI TKBM dan Ketua Aliansi Pekerja Pelabuhan ,APSI perwakilan Asosiasi Pengemudi Seluruh indonesia dan Transportasi Rudi alias Daeng.
Masykur Isnan, yang menjadi pembicara utama dalam acara ini, memberikan pemaparan tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis antara pekerja dan perusahaan melalui keberadaan serikat pekerja. Beliau menekankan bahwa serikat kerja yang sehat tidak hanya memperjuangkan hak-hak pekerja, tetapi juga mendukung terciptanya suasana kerja yang kondusif bagi kedua belah pihak.
“Serikat pekerja adalah jembatan antara kepentingan pekerja dan perusahaan. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung dan produktif,” ujar Masykur dalam paparannya.

Farudi (Daeng), Ketua Aliansi Pekerja Pelabuhan dan Transportasi, juga turut berbagi pengalaman dan strategi yang telah diterapkan di sektor transportasi.
Dia menjelaskan, bahwa menjalin hubungan harmonis dengan perusahaan memerlukan pendekatan strategis, termasuk transparansi komunikasi, penyelesaian konflik secara damai, serta komitmen bersama untuk mencapai tujuan perusahaan dan kesejahteraan pekerja.
“Hubungan harmonis tidak terjadi begitu saja. Ini adalah hasil dari kerja sama yang dibangun atas dasar kepercayaan dan tanggung jawab bersama,” ungkap Pak Rudi.
Sementara itu, Ketua DPD FSPTI-KSPSI DKI Jakarta, Syamsul Bahry, memberikan pandangan bahwa serikat kerja juga memiliki peran penting dalam membangun citra positif perusahaan. Beliau menegaskan bahwa serikat pekerja tidak hanya sebagai wadah perjuangan, tetapi juga mitra strategis perusahaan dalam menciptakan reputasi yang baik di mata publik.
“Berserikat adalah tentang posisi strategis. Kita tidak hanya memperjuangkan hak, tetapi juga berkontribusi dalam membangun branding perusahaan melalui kerja sama yang konstruktif,” jelas Syamsul.
Sekolah Serikat Pekerja Transjakarta dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang ilmu ketenagakerjaan. Dengan program ini, SPTI Transjakarta berharap dapat menciptakan serikat kerja yang kolaboratif, profesional, dan mampu menjembatani kepentingan pekerja dengan visi perusahaan.
Pandu Apriyanto, selaku penggagas program ini, menutup acara dengan optimisme. “Kami ingin menciptakan generasi pekerja yang tidak hanya memahami hak dan kewajibannya, tetapi juga mampu berkontribusi untuk kemajuan perusahaan dan industri transportasi di Indonesia.” Ujarnya
Peluncuran Sekolah Serikat Pekerja Transjakarta menjadi bukti komitmen SPTI dan KSPSI dalam membangun ekosistem hubungan industrial yang sehat dan berkelanjutan. Ini adalah langkah awal menuju masa depan dunia kerja yang lebih harmonis, produktif, dan saling mendukung.
(Red/Kiki)
Maju terus dan mndukung semua program program yg telah di tetapkan PT.trandportasi jakarta demi tercipta nya hubungan yg harmonis antara management dan seluruh pekerja di lingkungan transjakarta bravoπͺπͺπͺπͺ