Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya, Jakarta Timur, Diundang CCTV China: Sebuah Momentum Sejarah RT Indonesia di Forum Internasional

Internasional14 Dilihat
banner 468x60

Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya, Jakarta Timur, Diundang CCTV China: Sebuah Momentum Sejarah RT Indonesia di Forum Internasional, (Foto : Istimewa)

 

 

Edisinews.id,Beijing, 28 September 2025 – Sebuah peristiwa bersejarah terjadi pada Minggu, 28 September 2025. Untuk kedua kalinya, Dr. Taufiq Supriadi, Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, menerima undangan resmi dari Republik Rakyat Tiongkok. Kali ini, undangan datang dari China Central Television (CCTV), stasiun televisi nasional nomor satu di Tiongkok, melalui program “Entrepreneur China”.

Undangan ini bukan sekadar formalitas, melainkan pengakuan internasional atas inovasi warga RT8 RW4 Malaka Jaya yang dipimpin langsung oleh Taufiq. Setelah sebelumnya diundang ke Guangzhou, kini ia tampil dalam siaran CCTV untuk memaparkan produk dan inovasi ramah lingkungan berbasis masyarakat padat penduduk, yang dinilai sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia: ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja berkualitas, pembangunan dari bawah, serta harmoni dengan lingkungan.

RT di Kancah Dunia: Pertanyaan yang Menggugah

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: Mengapa RT8 RW4 Malaka Jaya yang dipilih dari 30.511 RT di DKI Jakarta, bahkan dari jutaan RT di seluruh Indonesia? Jawabannya sederhana, namun mendalam: karena di tengah kawasan padat penuh beton, RT8 berhasil menghadirkan model inovasi hijau masyarakat yang nyata, terukur, dan diakui dunia. Transformasi Digital diterapkan di gang sempit yang padat penduduk dengan penuh beton ini.

Baca Juga :  Dr. Lucky Bayu Purnomo Menjadi Delegasi Pertama Indonesia di Shanghai Cooperation Organization (SCO) International Investment and Trade Expo 2025

Inovasi RT8: Dari U-Ditch Jadi Lele, Dari Beton Jadi Harapan

Dalam paparannya di Beijing, Taufiq menegaskan:

“Di kawasan padat penduduk full beton, kami telah memiliki Media Percontohan Pencegah Krisis Planet Malaka Jaya yang bahkan sudah tercatat di Google Maps. Kami melakukan transformasi digital melalui website RT, mengubah saluran beton (u-ditch) menjadi kolam lele, membangun komposter komunal, memasang lampu tenaga surya, CCTV, speaker TOA, penampungan air hujan, dan 43 inisiatif hijau lainnya. Ini bukti bahwa lingkungan kecil pun bisa berkontribusi pada ketahanan pangan, lapangan kerja, dan SDGs.”

Lebih jauh, Taufiq menyampaikan bahwa inisiatif ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan juga sedang dibuat Pusat Data Nasional Pencegah Krisis Planet berbasis RT. Dengan demikian, data riil dari tingkat akar rumput dapat menjadi bagian dari strategi besar bangsa dalam menghadapi krisis pangan dan iklim. Ke depan akan dikompilasi dengan data rakyat miskin dan potensi penerimaan pajak setiap RT.

Baca Juga :  Brigjen TNI dr. Jonny Hadiri Konferensi HAHD di Italia

Pengakuan Internasional: Dari MURI Hingga China

Inovasi RT8 telah meraih berbagai penghargaan, termasuk rekor MURI, pengakuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Amerika, dan dua kali undangan resmi dari Tiongkok. Belum pernah ada Ketua RT di Indonesia yang diundang langsung untuk siaran di CCTV China. Fakta ini menunjukkan bahwa RT bukan sekadar lembaga administratif kecil, melainkan garda depan pembangunan bangsa.

Pertemuan dengan Duta Besar RI

Pada Minggu malam setelah rekaman di CCTV, Taufiq diterima oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok, Bapak Jauhari Oratmangun. Dalam pertemuan penuh keakraban tersebut, Taufiq menyerahkan buku karyanya, “Suara-suara dari Pos Ronda”, yang ditandatangani langsung sebagai laporan simbolik atas kiprahnya di Tiongkok. Dubes Jauhari menegaskan bahwa kehadiran Taufiq adalah sejarah baru: “Belum pernah terjadi undangan resmi pemerintah China kepada pimpinan terkecil di Indonesia, yaitu seorang Ketua RT.”

Baca Juga :  Kepala BNN RI Hadiri Acara R-IDEC di Korsel 

Pesan untuk Indonesia Emas 2045

Melalui kiprah ini, Taufiq membawa pesan optimisme:
“Kami di RT8 Malaka Jaya percaya bahwa aksi lokal yang sederhana bisa menjadi kontribusi nyata bagi cita-cita besar Indonesia. Prinsip kami sederhana: tidak akan tahu hasilnya jika belum pernah mencoba. Dunia harus tahu, agar CSR dan ESG perusahaan dapat diarahkan dengan transparan dan terukur, serta memberi dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.”

Tentang RT8 Malaka Jaya
RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, adalah wilayah padat penduduk yang berhasil mengembangkan inovasi hijau berbasis komunitas. Mulai dari budidaya lele di saluran beton, komposter komunal, hingga pusat data digital pencegah krisis planet, RT8 menjadi model pembelajaran bagi kawasan urban di Indonesia dan dunia.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *