EDISINEWS.ID | DEPOK – Kejadian bermula dari 14 personel polisi menggunakan empat mobil dengan surat perintah resmi akan menangkap TS kediamannya Kampung Baru, Cimanggis, Depok, Jawa Barat sekitar pukul 01.30 WIB pada Jumat (18/4).
TS merupakan tersangka kasus dugaan penganiayaan dan kepemilikan senjata api yang sudah dua kali panggilan mangkir.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso mengatakan polisi yang mendatangi kediaman TS telah menunjukkan surat perintah penangkapan. Namun TS sebagai tersangka melakukan perlawanan yang menimbulkan keributan.
“Pada saat akan diamankan, tersangka melawan hingga terjadi keributan dan mengundang penasaran warga sekitar,” jelasnya.
Dan kedatangan warga ke TKP menyebabkan kondisi yang tidak terduga, dengan tiba tiba warga ikut menyerang polisi , yang saat itu sedang fokus mengamankan tersangka.
“Dengan tiba-tiba warga mendatangi dan menyerang kami,” lanjutnya.
Ia melanjutkan, bahwa Meski keadaan yang cukup genting dan tidak menguntungkan kata Bambang, namun polisi tetap membawa TS ke salah satu mobil dan berusaha keluar dari wilayah tersebut.
Situasi ini direspons massa dengan melakukan pengejaran dan penyerangan terhadap polisi di dalam empat mobil.
Bambang melanjutkan, dalam kondisi dikejar dan diserang warga satu mobil polisi yang membawa tersangka TS berhasil keluar dan sampai di kantor polisi sekitar pukul 02.00 WIB.
Namun, tiga mobil lainnya mengalami rusak parah, dibakar, dibalik, dan satu lagi dihancurkan dengan balok kayu hingga kaca-kacanya pecah.
“Kita tetap bawa tersangka untuk di amankan di kantor sekalipun kedaan saat itu kita dikejar dan di serang warga,” lanjutnya.
Dalam kejadian tersebut tidak ada anggota polisi yang luka luka serius.
“Alhamdulilahnya. Anggota kami tidak ada. Luka serius yg di derita sekalipun kedaann sangat kacau,” pungkasnya.
Penulis : Feri
