Aksi KB-SI Pelindo Tuntut Solusi Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok

Berita597 Dilihat
banner 468x60

EDISINEWS.ID | JAKARTA UTARA – Aksi yang dilakukan oleh ratusan sopir truk kontainer akan mogok kerja dan menggelar aksi demonstrasi di pintu 9 Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo, serta depan Polres Metro Jakarta Utara, serta para sopir yang tergabung dengan Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI) itu akan memprotes PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo akibat berbagai masalah yang terjadi di pelabuhan.

Salah satu pengurus KB-SI, Khalimi, menyebut sejumlah kebijakan Pelindo sebagai pengelola pelabuhan telah menyulitkan para sopir truk.

“Kawan-kawan pengemudi akan unjuk rasa karena sudah sangat marah dengan kebijakan-kebijakan Pelindo,” kata Khalimi pada Selasa, 11 Februari 2025.

Khalimi menyebut ada beberapa alasan para sopir truk kontainer menggelar unjuk rasa hari ini. Salah satunya adalah karena kemacetan parah yang kerap terjadi di beberapa titik terminal vital yang dinilai menghambat pekerjaaan para sopir. Ia menyebutkan kemacetan parah biasanya terjadi terminal New Priok Container Terminal One (NPCT1), Koja Terminal, dan Jakarta International Container Terminal (JICT). menjadi pusat aktivitas bongkar muat kontainer.

Baca Juga :  Antusias Warga Hadiri PT PLN Sosialisasi Kompensasi Pada Warga Terdampak Pembangunan Sutet 500 KV Tanjung Priok - Muara Tawar
Aksi KB-SI Pelindo Tuntut Solusi Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok. (Cardi S).

Namun kata Khalimi, tingginya volume arus barang semakin memperburuk kemacetan di jalur akses menuju terminal-terminal tersebut.Kemacetan disebabkan infrastruktur jalan yang tidak memadai, antrian truk kontainer yang menumpuk,dan sistem pengaturan lalu lintas yang tidak aktif.

Selain itu, lanjutnya, fasilitas yang terbatas di dalam pelabuhan, seperti kurangnya ruang parkir dan ruang tunggu untuk sopir, turut memperburuk kondisi.

Adapun dampak dari kemacetan tersebut.
sangat besar, mulai dari meningkatnya biaya biaya logistik, kerugian finansial bagi sopir, hingga resiko keselamatan yang lebih tinggi akibat kecelakaan.

Masih kata Khalimi, kemacetan juga menambahkan kelelahan fisik dan mental sopir, serta mengganggu kehidupan sosial mereka karena terbatasnya waktu bersama keluarga.

Baca Juga :  Yayasan Java Education Center Gelar Family Gathering Perdana

Melihat kondisi ini,KB- SI mengajukan sejumlah tuntutan kepada terkait antara lain sebagai berikut:

1. Batalkan Kebijakan Gate Pass Pelabuhan

2. Pelayanan Bongkar Muat, Tidak Boleh Lebih Dari 1 Jam. Apabila lebih dari 1 jam, Pelindo harus memberikan konpensasi kepada sopir Rp. 45.000,- per jam.

3. Atasi Kemacetan Dengan Cara : Bongkar Gate In MTI atau Buat Jalur Khusus Menuju ke NPCT1, Perbaiki Sistem Yang Sering Eror, Sediakan Kantong Parkir Gratis Dalam Pelabuhan

4. Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri Harus Bertanggungjawab Menjamin Keamanan Bagi Seluruh Sopir Dari Premanisme Jalanan

5. Berikan Pelayanan Fasilitas ( Toilet, Kantin, dan Ruang Tunggu Untuk Sopir/Kernek Serta Pengguna Jasa Pelabuhan Lainnya)

Baca Juga :  Syarat Rekrutmen PPSU Harus Ber-KTP Jakarta

6. Berantas Mafia Pungli Didalam Pelabuhan

Sementara tuntutan ini disampaikan oleh pengurus KB-SI, Khalimi dan diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan kemacetan yang sudah meresahkan banyak pihak.

Penulis : Cardi Santoso

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *