PIK 2 Gagal Ganggu Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintahan Prabowo Subianto

Berita144 Dilihat
banner 468x60

EDISINEWS.ID | JAKARTA – Dewan Syuro, FSP BUMN Bersatu, H.Kamal Azid dihadapan para wartawan mengatakan jika pengembangan PIK 2 gagal berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kawasan Banten dan Jakarta yang tentunya juga akan berimbas pada target pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan Pemerintah Prabowo Subianto mencapai 8 Persen. kata Dewan Syuro, FSP BUMN Bersatu. Kamis (6/2/2025).

Berikut Kajian dari Federasi Serikat Pekerja BUMN (FSP BUMN) Bersatu terkait kasus PIK 2 Tangerang Banten.

“Pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK) yaitu PT Agung Sedayu merupakan pengembang yang menjadi salah satu pengembang  Properti terbesar di Indonesia,” ungkap Kamal Azid.

“PT Agung Sedayu juga merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dimana aksi korporasi telah memberikan dampak  Pertumbuhan disektor properti yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional secara keseluruhan, karena dengan Pengembangan  PIK 2 tentu akan melibatkan banyak industri pendukung hingga 185 sektor industri, baik yang di miliki swasta dan BUMN yang juga akan ikut tumbuh. Seperti Pabrik Semen, Perbankan Pabrik Besi dan Baja, Konstruksi, Telekomunikasi, Energi dan banyak lagi industri lainnya,” papar Kamal Azid.

Baca Juga :  Demi Berjalannya Organisasi, Ketum JEMARI Arie Azharie Berikan SK Secara Serentak Kepada 15 DPC Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

“Maka itulah impact ekonomi yang akan terjadi nanti, Kemudian pengembangan PIK 2 dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi pencari kerja baru dan pekerja korban PHK,” terang Kamal.

“Pencabutan SHGB milik PT Agung Sedayu yang lebih kental terlihat karena adanya tekanan politik terhadap Pemerintahan Prabowo Subianto dibandingkan investigasi.  secara Peraturan dan Undang-undang tentu akan membawa dampak Psikologis ketakutan dan keragu-raguan bagi para pengembang properti nasional untuk melakukan pengembangan dan pembangunan Properti,” tegas Kamal Azid.

“Padahal dalam janji kampanye Pilpres salah satu janji yang diusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di sektor properti adalah mewujudkan pembangunan Tiga juta rumah pada periode pemerintahannya ke depan, “ungkapnya.

Baca Juga :  Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga Minyak Goreng, Ternyata sampai segini kenaikan Harganya

“Untuk mewujudkan program itu, tentu menuntut adanya kesiapan dari kalangan pengembang properti, terutama dalam penyiapan lahan dan jaminan kepastian hukum dari pemerintahan Prabowo Subianto,” tegas Kamal.

“Nah, tentu saja ini menuntut ke konsistenan  dan dukungan dari pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam sektor industri Properti yang selama ini telah berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga mencapai sebesar 16 Persen dan membuka lapangan kerja yang dapat menyerap Tenaga kerja sebesar 20 Juta Pekerja akibat efek berlipat ( Multiplier Effect) terhadap 185 subsektor industri,” papar Kamal Azid.

“Tak hanya itu, sektor properti juga memberikan kontribusi terhadap penerimaan pajak yang mencapai lebih dari 30 persen, yang berasal dari transaksi, penyediaan prasarana dan sarana umum (PSU) sebesar 40 %, serta menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tandasnya.

Baca Juga :  Satpol PP Kecamatan Kelapa Gading Adakan Kegiatan Halal Bihalal

“Karena itu Presiden Prabowo Subianto harus tahu bahwa sektor properti yang mencakup Perumahan, Kawasan industri dan Perkantoran menempati urutan Ke – 4 sebagai sektor dengan kontribusi investasi terbesar secara nasional,” terangnya.

“Oleh karena itu, Pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) harus di lindungi di bandingkan mengikuti tekanan politik dari kelompok yang tidak memberikan kontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar serta membuka lebih banyak lapangan kerja, dan meningkatkan penghasilan masyarakat sehingga mampu membeli rumah,” pungkas Kamal Azid.

Penulis : Ety 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *