EDISINEWS.ID | JAKARTA UTARA – Pemandangan yang kurang enak di pandang oleh mata semarwut para Pedagang Kaki Lima ( PKL). yang berada di danau Sunter Selatan, walaupun terpampang larangan parkir dan berjualan, masih ada saja pedang yang masih berjualan di Bibir Jalan Danau Sunter sampai pejalan kaki tidak bisa jalan harus muter terdahulu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada hari Senin 31 Maret 2025.
Tak hanya itu, marak juga pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di bibir danau Sunter dan trotoar, tepatnya di Bibir Danau Sunter.
Hasil pemantauan dari awak media edisinews.id beberapa warga yang mengajak keluarga dan berpasang-pasangan ini, nampak menikmati indahnya Danau Sunter. Ada juga beberapa warga sedang asik memancing di bibir danau.
Namun, keberadaan mereka terbilang meresahkan pejalan kaki dan pengendara lain. Sebab, para pengunjung Danau Sunter ini memarkirkan kendaraannya yang mayoritas roda dua tepat di bibir jalan.
Walaupun jalan lengang, jalan ini juga terbilang ramai lalu-lalang pengendara yang melintas. Namun, para pengendara juga tetap berhati-hati dalam melajukan kendaraannya
Sebab, apabila dilihat secara seksama, ratusan motor yang terparkir ini hampir memakan seperempat jalan. Ditambah lagi maraknya gerobak PKL yang ada di trotoar, dan bibir jalan.
Trotoar itu nampak penuh oleh warga yang duduk-duduk dan gerobak PKL. Alhasil pejalan kaki pun terpaksa berjalan kaki di bibir jalan.
Keberadaan PKL ini tidak hanya melanggar Perda No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, tetapi juga menimbulkan kekumuhan. Para pedagang yang berjualan di Jalan serta bibir danau sunter Tanjung priok Sebagian besar menjual makanan dan minuman ringan. Warga menyoroti gangguan terhadap ketertiban umum dan keindahan kota yang disebabkan oleh lapak-lapak PKL ini.
Warga meminta kepada Camat dan Lurah Dishub serta Satpol PP Pemerintah Kota wilayah jalan Danau Sunter Jakut untuk menertibkan PKL dan Parkir Liar dan pedagang kaki lima Yang ada di jalan Danau Sunter Jakarta Utara. “Menjadi banyak PKL dan parkir Liar Di Jalan Raya Ungu dan semrawut membuat pemandangan kurang enak dilihat oleh mata,”ujar beberapa warga.
Penulis : Cardi Santoso