EDISINEWS.ID | JAKARTA – Berbagai macam upaya pemerintah kota untuk mengakhiri kegiatan tauran remaja di jakarta. Baik dari pendekatan yang persuasif dengan di laksanakan nya kgiatan edukasi tentang kerugian akibat tauran sampai dengan peringatan yang keras yaitu dengan ancaman masuk sel maupun pemutusan KJP bagi pelaku tauran yang ternyata masih bersekolah.
Dengan melihat hal yang demikian menunjukkan bahwa aparatur pemerintah kota telah bekerja. Maksimal dalam mencegah aksi tauran remaja di jakarta bahkan di momen tertentu pun imbauan untuk mengakhiri tauran slalu di suarakan.
Baru baru ini dalam momentum HUT ke-498 Jakarta, Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengimbau kalangan remaja untuk menjadikan momen tersebut mengakhiri kebiasaan tawuran yang tidak ada manfaatnya dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian.
Wakil Wali Kota Jakarta Timur Kusmanto Rabu (18/6/25) mengatakan, dua tahun lagi Jakarta akan menyongsong usia lima abad, sehingga Jakarta akan menjadi kota yang semakin maju dengan hitungan usia yang cukup banyak, Oleh karena itu, Kusmanto meminta anak muda untuk bisa lebih peduli terhadap keamanan, kenyamanan, dan ketertiban Jakarta demi keberlangsungan kota yang lebih baik.
“Mari kita jaga kota Jakarta ini, khusus Jakarta Timur, menjadi kota yang aman, tentram, asri, dan tertib. Segala aksi yang sifatnya mengganggu keamanan, dihindari,” ujarnya.
Lanjut Kusmanto menegaskan, tanggung jawab dari pada anak anak remaja adalah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan juga orang tua, guru, dan seluruh kalangan masyarakat bisa memantau merangkul dan mengedukasi remaja remaja tersebut agar sadar akan pentingnya masa depan dan juga kerugian akibat tauran itu sendiri serta lebih memperhatikan keamanan di lingkungannya masing-masing.
“Kewajiban orang tua, guru, maupun orang terdekat di sekitar remaja. Tersebut merangkul dan memberikan pengertian tentang penting nya menyongsong masa depan dan juga ruginya melakukan tauran,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Data dari Polres Metro Jakarta Timur bahkan mencatat tujuh kasus pada Juni, 12 kasus pada Juli, dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024, sehingga total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut.
Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu yang paling rawan, dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024.
Penulis : Feri