Lapangan Banteng Salah Satu Destinasi Wisata Warga Jakarta yang Syarat akan Sejarah

Artikel87 Dilihat

EDISINEWS.ID | JAKARTA  –  Seiring aktivitas dan kesibukan warga Jakarta yang begitu padat setiap harinya, momen bersama keluarga tetap menjadi kebutuhan.

Momen kebersamaan tersebut pun dapat dilakukan dimana saja, baik dirumah maupun ditempat ditempat lainnya, seperti hal nya tempat wisata.

Berbicara mengenai lokasi wisata, ada salah satu lokasi wisata yang selalu ramai dikunjungi baik dari warga masyarakat lokal (warga Jakarta) atau yang berasal dari daerah hingga turis dari belahan dunia. Sarana tempat wisata tersebut ialah Lapangan Banteng atau yang di kenal juga sebagai Taman Monumen Pembebasan Irian Barat.

Lokasi wisata yang berada di Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat dengan ruang terbuka (taman) di Jakarta tesebut menjadi salah satu lokasi yang digemari warga untuk menghabiskan waktu pada akhir pekan.

Baca Juga :  Ketua Dewan Pers Apresiasi Polri sebagai Lembaga Publik Informatif

Tempat itu juga dapat dijadikan sebagai rekreasi, wisata edukasi, atau sekadar berbincang menikmati terbenamnya senja. Selain itu, para pengunjung disana juga dapat menikmati jajanan atau kuliner dengan harga yang terbilang cukup merakyat atau ekonomis.

Sejarah Lapangan Banteng

Lapangan Banteng mempunyai sejarah yang cukup panjang, dimana lokasi itu sebelumnya bernama “Waterlooplein”. Nama tersebut diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda Pada 1828, dan di lokasi tersebut juga didirikan sebuah tugu peringatan dengan patung singa di atasnya. Hal itu untuk mengenang pertempuran Waterloo.

Pada zaman penjajahan Jepang, patung singa tersebut dihancurkan. Kemudian pasca Indonesia Merdeka, Soekarno menempatkan Tugu Pembebasan Irian Barat dan diberikan nama Lapangan Banteng sendiri. Merujuk kepada lambang kekuatan dan nasionalisme juga mengacu kepada hewan liar yang pernah hidup di kawasan itu. Dahulu, salah hewan yang berada dilokasi itu salah satunya adalah banteng.

Baca Juga :  Kasie Ekbang Kapuk Muara Panen Perdana Melon Bersama Kapolsek

Pada tahun 1980-an, taman ini sempat dipergunakan sebagai terminal bus untuk rute dalam dan luar kota. Namun, Pada tahun 1993, fungsi Lapangan Banteng dikembalikan lagi sebagai ruang terbuka hijau kota hingga akhirnya di revitalisasi pada tahun 2007 oleh pemerintah daerah provinsi DKI Jakarta.

Penulis : Feri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *