Gemerlap Lampu Kafe di Rawa Malang Kembali Beraktivitas

Berita69 Dilihat
banner 468x60

EDISINEWS.ID | JAKARTA –  Adanya kegiatan cafe di rawa malang kembali beraktivitas dan pengakuan gadis berinisial (S) asal Sukabumi, Jawa Barat ini mengaku berusia 19 menuju 20 tahun. Namun dari fisiknya, Santi masih terlihat belia atau remaja kisaran umur 15 – 17 tahun. Di kafe tempatnya bekerja , S terbilang masih ‘junior’ atau penghuni baru, belum genap 6 bulan.

Sekitar 4 bulan lalu S resmi bergabung di salah satu kafe di antara banyak kafe yang ada di sepanjang Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara. Warga sekitar mengenalnya sebagai kawasan Rawa Malang. Di tempat itu gadis berkulit putih bersih ini ditugaskan pemilik kafe sebagai pendamping tamu yang singgah di kafe tersebut.

Kafe di tempat S bekerja lebih mirip tempat hiburan malam (THM) lantaran tamu yang datang tidak hanya sekedar menghabiskan malam dengan menenggak minuman keras (miras) sambil menikmati fasilitas karaoke yang disediakan kafe. Kehadiran Santi dan kawan kawan lah yang lebih menjadi daya tarik kaum pria hidung belang untuk mendatangi sejumlah kafe di kawasan Rawa Malang.

Baca Juga :  Malam Perpisahan Kapolsek Koja Bersama Anggota dan Masyarakat

“Tergantung keinginan tamu juga sih, kalau mereka mau ditemani lebih lanjut tinggal kesepakatan harga saja. Tapi ada juga kok tamu yang datang ke sini hanya ingin minum dan bernyanyi,” tutur S yang malam itu mengenakan dres ketat hitam dan bawahan rok mini pendek saat ditemui Sabtu (6/9/2025) malam.

Dan S mengaku malam itu dirinya sudah melayani 3 pria hidung belang sebelum menjelang tengah malam dengan durasi pendek (short time). Seperti biasa, setiap malam akhir pekan kawasan Rawa Malang ramai dikunjungi.

“Biasanya kalau malam minggu kaya sekarang bisa ada 5 tamu mas,”  tutur S sambil menyebut angka Rp300 ribu, tarif pasaran sekali kencan dengan durasi short time.

Baca Juga :  Tiga Pilar Kelurahan Utan Panjang Gelar Apel Pengamanan Malam Tahun Baru 2025

S juga tidak sendirian, terdapat puluhan wanita pekerja di kafe itu yang berprofesi seperti dirinya.

Dari tarif Rp300 ribu, saya dapet separuhnya sisanya buat kafe dan mami,” papar , gadis rekan S yang duduk di sebelahnya.

Sempat Ditutup

Kawasan Rawa Malang yang identik dengan lokalisasi prostitusi sempat ditutup oleh pemerintah daerah setempat September 2022 lalu. Penetiban penutupan permanen saat itu dipicu kasus kriminalitas perkosaan yang terjadi di hutan kota tak jauh dari lokalisasi tersebut.

Saat itu, ada sekitar 10 warung atau kafe remang remang ditutup petugas dan sebanyak 30 wanita pekerja seks komersial (PSK) dipulangkan ke kampong halaman masing masing.

Ketika itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menutup lokalisasi Rawa Malang, Cilincing. Riza menyampaikan itu merespons desakan warga untuk menutup tempat prostitusi yang lokasinya dekat dengan tempat pemerkosaan P (13) di Hutan Kota pada 1 September 2022.”Pasti, pasti semua (lokalisasi) akan (ditertibkan),” kata Ariza .

Baca Juga :  Operasi Lintas Jaya 2025 Dishub Jakarta Pusat, Tindak Parkir Liar di Jl Lematang dan Roxy Mas

Kini, Rawa Malang kembali berdenyut . Lampu warna warni dengan iringan musk berirama cepat menghias dan terdengar dari deretan kafe di kawasan tersebut. Sementara di depan kafe , barisan wanita dengan balutan pakaian menggoda, duduk dan berjejer menanti pria yang haus cinta sesaat untuk mempir.

(Tim)

banner 336x280

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *